Sumatera Utara //Nusantaranews24.com
FIFA membatalkan drawing (pengundian) Piala Dunia U-20 yang sedianya dilaksanakan di Bali pada 31 Maret. Gara-garanya Gubernur Bali Wayan Koster tak memberi izin penyelenggaraan.
Apakah waktunya diundur atau tempatnya dipindah, belum diputuskan. Tapi yang sudah pasti, semua orang sekarang menyerang Ganjar Pranowo. Menudingnya sebagai penyebab utama pembatalan drawing tersebut.
Aneh Bukan??, Justru yang gak kasih izin kan Gubernur Bali. Kenapa yang disalahkan Gubernur Jateng?.
Iya, Ganjar memang berstatemen menolak Israel main di Indonesia. Tapi ya cuma statemen saja. Tidak seperti Koster yang mengirim surat penolakan ke PSSI. Atau bertindak aktif dengan tak memberi izin pelaksanaan drawing.
Ganjar hanya berstatemen sekali saja. Ia menyuarakan sikapnya kepada wartawan yang menanyainya. Sebagai pemimpin ia memang harus tegas bersikap. Tidak hanya diam, malu-malu atau malah sembunyi hanya karena takut dibully.
Dan patut dicatat. Ganjar tidak menolak Piala Dunia U-20. Ia hanya bersuara bahwa, “Harus ada upaya terobosan agar Piala Dunia tetap berjalan tanpa Israel main di Indonesia”.
Alasan pertama karena konstitusi. Israel masih menginvasi Palestina dan itu tidak sesuai dengan prinsip pembukaan UUD 1945. Selanjutnya pun Presiden pertama Soekarno sudah berkomitmen untuk mendukung Palestina merdeka.
Alasan kedua karena keamanan. Yang tidak banyak diketahui orang, saat ini sedang ada kelompok tertentu yang mau menggunakan isu Israel ini untuk membuat kerusuhan massal. Nah Ganjar memperingatkan hal ini. Jangan sampai ada chaos, harus diantisipasi.
Namun jika kita mau mendudukkan perkara ini, sebenarnya perkataan Ganjar sifatnya hanya sebatas saran, masukan atau imbauan saja. Karena Ganjar bukan Ketua PSSI. Ia juga bukan ketua panitia Piala Dunia U-20. Bukan otoritas yang berwenang menentukan hitam putihnya turnamen ini.
Kenapa kita tidak bertanya pada Erick Tohir , misalnya. Sebagai Ketua PSSI, apa upaya dia untuk tetap membuat Piala Dunia terlaksana. Apa persiapan dia untuk menjamin seluruh tim bisa tampil. Atau Menteri Pemuda dan Olahraga juga bisa dimintai pertanggungjawabannya.
Loh bener dong. Otoritasnya di mereka. Omongan Ganjar apa, kan nggak ada ngaruh sebenarnya. Jadi jangan semua disalahkan ke Ganjar, hanya karena dia diwawancarai oleh media. Ganjar hanya mengungkapkan pandangan dan sikap tegasnya. Misalnya soal keamanan kalo memang sudah diantisipasi dan dijamin aman, yaudah nggak masalah. Simpel kan.
Tapi mungkin pikiran saya yang naif. Sebab ini nggak sesimpel itu. Sepertinya ada gerakan yang menggalang opini publik untuk menyalahkan Ganjar. Pokoknya Ganjar harus yang paling disalahkan. Simpati ke Ganjar harus turun. Elektabilitasnya harus anjlok.
- Karena apapun yang terjadi Ganjar harus kalah. Pemimpin yang tegas terhadap Barat tak boleh memimpin Indonesia.(Red/SN)
Sumber : HUMAS SOBAT GAN’PRAN SUMUT