Bupati Rohil Afrizal Sintong,Instruksikan Cegah Stunting Bagi Generasi Muda

 Nusantsranews24.Com Rohil –      Bupati Kabupaten Rokan Hilir Afrizal Sintong SIP secara langsung membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Rohil untuk tahun 2023. Acara koordinasi yang dipusatkan di Gedung Misran Rais, Bagansiapiapi, pada hari Senin 8/5/2023.

Acara Rakor yang dihadiri Wakil Bupati Rohil H Sulaiman SS MH, wakil Ketua DPRD Rohil Basiran Nur Efendi, Sekda Rohil H Fauzi Efrizal, Kajari Rohil Yuliarni Appy SH MH, Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto, Pasi Pers Kodim 0321 Rohil Lettu Inf Sudarwanto, para kepala OPD, Camat, Kepala Puskesmas, Lurah dan Datuk Penghulu serta berbagai unsur lainnya.

Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP dalam sambutannya mengatakan bahwa masalah stunting adalah merupakan bagian dari pada kondisi kegagalan dalam mengantisipasi pertumbuhan  anak yang berusia dibawah lima tahun (balita) karena akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama yang disertai akibat infeksi yang berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kondisi ini akan menuntut kita semua supaya melakukan upaya penanganan stunting dengan baik.

“Penanganan stunting di Kabupaten Rokan Hilir lanjutnya, merupakan upaya dari Pemerintah Pusat yang termasuk kedalam Program Nasional bidang kesehatan dengan menetapkan Kabupaten Rokan Hilir sebagai salah satu Lokasi Fokus (Lokus) untuk pelaksanaan Intervensi penurunan Stunting yang terintegrasi.

“Sebagai upaya percepatan penurunan stunting tersebut, Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah dan pihak-pihak terkait telah berupaya melaksanakan pencegahan.

Menyangkut adanya intervensi yang mencakup kesediaan gizi  secara spesifik dan adanya intervensi gizi guna mempercepat pertumbuhan anak  untuk balita adalah sangat sensitif,” katanya.

 

Bupati menerangkan, untuk penurunan stunting agar menitik beratkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi, lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak, akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan, serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi menjadi tugas Kepenghuluan.

Apalagi kata Bupati, penurunan Stunting merupakan salah satu program dari Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Implementasi dari Peraturan tersebut telah diajukan ke Menkes untuk dijadikan Data konkrit kepada  Presiden Rencana Aksi Nasional dapat diPastian oleh Panitia (RAN-Pasti) sebagai pedoman bagi kita semua.

Kemudian bagi mereka yang punya  panduan dari Pemerintah Pusat, mereka yang dari daerah hingga level desa dalam melaksanakan program Pemerintah Penanggulangan Stunting.mestinya mendapatkam mandad dari Tim.

“Kabupaten Rohil sendiri memiliki komitmen tinggi dalam percepatan penurunan stunting ini, hal tersebut terbukti dari capaian prevelensi stunting Kabupaten Rohil. Dimana, target nasional penurunan stunting ditahun 2024 harus mencapai 14 persen sedangkan kita telah mampu menurunkan angka stunting dari sebelumnya 27,9 persen di tahun 2021 menjadi 14,7 persen, ” paparnya.

 

Bupati menekankan, upaya penanganan stunting ini harus di laksanakandan dan telah menjadi tanggung jawab semua pihak, karena jika tidak segera mengambil langkah antisipatif secara masif, terarah dan terukur, tentunya akan berdampak jangka panjang dan taruhannya terlalu besar bagi generasi masa depan Bangsa.

Melalui forum koordinasi Percepatan Penurunan Stunting ini, seluruh stake cholder nantinya dapat menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih cepat, tepat, terarah dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Rokan Hilir, agar kedepannya penurunan stunting terus menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, bahkan sampai dengan zero stunting,” tegasnya.

 

Kepada seluruh perangkat daerah, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, TPPS Kecamatan TPPS desa/kelurahan, Bupati meminta agar sejak dini susun strategi dan sinergi agar semua bergerak cepat dalam melakukan penanganan penurunan stunting.

 

“Dalam penurunan stunting ini perlu kerjasama dari semua pihak. Kami yakin jika pengawasan dilakukan secara maksimal maka stunting ini dapat kita tekan penurunannya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, M.Si dalam sambutannya memaparkan perkembangan penanganan stunting di Kabupaten Rohil dan memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemkab Rohil dalam menurunkan angka stu

Berdasarkan dari hasil survey yang ada, Rohil cukup sigap dalam penurunan angka stunting. dari 27,9 persen di tahun 2021 menjadi 14,7 ditahun 2023 dan ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa.

Komitmen dari semua pihak perlu di apresiasi, sehingga hari ini kita melaksanakan forum koordinasi untuk menyatukan persepsi dalam penurunan Stunting di Kabupaten Rohil, ” paparnya.

Pada tahun 2021 yang lalu tambahnya lagi, Kabupaten Rohil masih berada di posisi 12 dari Kabupaten kota yang ada di Riau. Namun, pada tahun 2023 saat ini sudah berada di angka 5 se Provinsi Riau,

“Dalam penurunan stunting, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu OPD saja, namun harus dilakukan secara bersama oleh semua pihak,” pungkasnya.

Laung Nainggolan/Eko PS

Sumber:Relis Kominfotik Rohil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *