BAGAIMANA MENJAGA DIRI DAN KELUARGA DARI API NERAKA?
Oleh Mhd. Reza Fahlevi, M.Pd
(Guru MAS Al Washliyah Desa Pakam)
Nusantaranews24jam, Batu Bara – Menyampaikan kebaikan merupakan suatu anjuran yang di perintahkan Allah dan Rasul-Nya. Bahkan diberi ganjaran berupa pahala hingga dimasukkan ke dalam surga oleh Allah Swt. Namun yang paling utama dalam berbuat kebaikan adalah mengajak keluarga terlebih dahulu dalam ketakwaan kepada Allah kemudian menegurnya ketika ia enggan mengerjakan perintah dan melanggar larangan-Nya.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Umar bin Khattab, dia berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab”.
Maka dari itu mulailah dari diri sendiri dan keluarga kita terlebih dahulu yaitu dengan mendidik dan mengajarkan takwa kepada mereka. Mengenalkan Allah sebagai Rabbnya bukan sekedar kenal tetapi juga menyembah-Nya. Hakikat mengenal Allah sebagai Tuhan adalah dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu apapun.
Kemudian mengenalkannya dengan para Nabi-nabi Allah dan Rasulullah Saw ini sangat penting dikarenakan pengaruh budaya barat yang masuk dan meracuni generasi muda Islam serta membutakan mereka akan agama, sehingga agama tidak dianggap penting di zaman sekarang.
Mengedepankan tren dan membelakangi agama merupakan bukti nyata yang terjadi di generasi saat ini.
Coba anda perhatikan di tengah-tengah masyarakat dan lihatlah bagaimana generasi anak muda Islam sekarang. Lebih suka mengisi waktu di tongkrongan dibandingkan memenuhi panggilan azan (sholat) di masjid.
Sholat bukan prioritas utama dalam hidup. Kemudian coba anda tes bacaan Al-Quran anak muda sekarang, sekiranya ada 10 pemuda berkumpul dan hanya ada 2 atau 3 diantaranya yang pandai membacanya (Al-Quran), minat membaca Al-Quran sudah luntur bahkan sudah hilang.
Selanjutnya coba anda perhatikan gaya berpakaian anak-anak muda baik laki-laki dan perempuan, tidak lagi sesuai dengan anjuran agama. Yang perempuan dengan lantangnya menggunakan pakaian ketat atau pakaian yang terbuka auratnya.
Kemaksiatan dijadikan suatu kebangaan bagi mereka bahkan dianggap hebat bagi rekannya. Dan adab sudah sangat jauh, pemuda tidak lagi menghormati yang tua dan yang tua tidak lagi memberi contoh yang baik kepada pemuda bahkan terang-terangan memberi contoh yang tidak baik. Dan masih banyak lagi studi kasus kita perhatikan di tengah masyarakat yang melanggar perintah dan larangan dari Allah Swt.
Terjadinya pelanggaran-pelanggaran tersebut tentu dikarenakan kelalain dari kedua orang tua yang tidak membatasi aktivitas atau tidak mendidik anaknya. Sehingga terjadilah perbuatan-perbuatan yang melewati batas yang mengahancurkan keimanan dan ketakwaan nya kepada Allah.
Maka dari itu sebagai orang tua yang dititipkan oleh Allah Swt berupa anak sudah semestinya untuk menjaga, memelihara dan melindungi titipan (anak) tersebut dari api neraka. Sebagaimana firman Allah Swt:
“Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
Keterangan, Wahai yang mempercayai Allah sebagai Tuhannya, islam sebagai agamanya, Muhammad sebagai nabi dan Rasul, Al-Quran sebagai undang-undang, jagalah dirimu dan keluargamu dengan mendekatkan diri kepada Allah Pemilik alam semesta, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu-batuan, malaikat-malaikat yang kasar dan kuat sebagai eksekutornya, melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan-Nya dan tidak pernah membangkang.
Ad-Dahak berkata, : “Menjadi kewajiban seorang muslim untuk mengajari anak, keluarga, kerabat, dan budaknya mengenai hal-hal yang diwajibkan Allah kepada mereka, serta perkara-perkara yang semestinya dijauhi mereka.”
Lantas bagaimana cara kita berlindung dari api neraka?
Berlindung dari api neraka bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: Iman dan amal shalih.
Allah menyeru dengan mereka dengan seruan keimanan, dengan demikian mereka adalah orang-orang yang beriman, sementara iman dana mal shalih adalah dua hal yang saling berkaitan, hal ini tertera dalam Al-Quran dalam berbagai ayat Al-Qiran seperti firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka adalah surga firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.” (QS. Al Kahfi: 107-108)
Shadaqah
Nabi Saw bersabda: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan separuh kurma, jika kamu tidak mampu maka dengan perkataan baik.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Abu Udai bin Hatim).
Ada sebuah hadits yang ditujukan khusus kaum wanita agar bersedekah jika mampu. Dari Abu Said al-Khudri berkata, Rasulullah Saw melewati sekelompok wanita, dan berkata, “Wahai para wanita, bersedekahlah, karena saya melihat kalian adalah mayoritas penghuni neraka,” mereka bertanya: “Kenapa wahai Rasulullah?” Rasulullah Saw menjawab, “Kalian terlalu sering melaknat dan kufur terhadap suami.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memberi Makan orang yang Lapar.
Allah Swt berfirman:
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?. Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan sholat, dan kami tidak memberi makan orang miskin.” (QS al Mudatsir: 42-44).
Nabi Saw bersabda,: “Berilah makan (orang yang lapar), tebarkan salam, sambung tali silaturahim, kerjakanlah sholat malam sementara orang-orang sedang nyenyak tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.”
Ini adalah cabang-cabangan keimanan yang akan menyelamatkan seseorang dari neraka.
Memperbanyak Istighfar
Allah swt berfirman, “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa’: 110)
Takwa kepada Allah Yaitu takut kepada-Nya, serta terus mengingat-Nya baik dalam zahir maupun batin. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu ditaman-taman dan sungai-sungai, ditempat yang disenangi dan di sisi Tuhan Yang Maha Berkuasa.” (QS al Qamar: 54-55).
Jujur dalam Perkataan dan Perbuatan
Rasulullah Saw bersabda, “Berlaku jujurlah kamu, karena kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan menuju surga, dan orang yang jujur akan ditulis Allah sebagai orang yang jujur.” Sebaliknya kebohongan akan mengantarkan menuju neraka serta hasil yang buruk, sabda Nabi Saw, “Dan jauhilah kebohongan, karena kebohongan akan menyebabkan maksiat, dan maksiat mengantarkan manusia menuju neraka.”
Menahan Amarah
Menahan amarah yaitu mencegah dari keburukan, sementara balasan adalah sesuai dengan jenis amalnya. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang mampu emnahan amarah sedangkan sebenarnya dia bisa melakukannya, maka Allah akan mengundangnya bersama pemuka-pemuka makhluk, lalu Allah menghadiahi bidadari yang cantik jelita, dia dapat memilih untuk menikahi bidadari tersebut sesuai dengan seleranya.” (HR. Ahmad)
Setiap orang hendaknya membenahi kualitas dirinya dengan ketaatan, memperbaiki keluarga sebagaimana halnya seorang pengembala menggiring hewan peliharaannya.
Dalam hadis, “Setiap kamu adalah pemimpin, imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang ia pimpin, seorang lelaki adalah pemimpin dalam keluarga dan ia bertanggung jawab terhadap yang ia pimpin, wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang ia pimpin.” (HR. Bukhari)