Karyawan BUMN PTPN3 Distrik Labuhan Batu Tempati Rumah Bocor.

Nusantaranews 24.Com-Labusel.          Ketenangan dan kenyamanan sebagai karyawan di Perusahaan plat Merah milik negara PT Perkebunan Nusantara 3  sekarang ini menjadi  pertanyaan. Pasalnya hampir disetiap Afdeling ada karyawan yang mengeluh tentang kondisi rumah yang menjadi tanggung jawab perusahaan kondisinya tak layak untuk ditempati alias bocor.

Hasil rangkuman Nusantaranews 24.com Kamis 25/5/2023 seperti dalam dokumentasi berita hari ini,tak sedikit perumahan karyawan diduga tak lagi memenuhi standar kesehatan.Anehnya,sebut saja Pak Dodo(nama samar) mengaku dirinya telah beberapa kali mengajukan perbaikan rumah,justru pihak Perusahaan meminta agar mereka dengan biaya sendiri yang memperbaikinya.Perusahaan tidak punya anggaran untuk perbaikan rumah,ungkapnya.

Sungguh sangat ironis bagi karyawan.Pada hal nilai aktifa dari rumah karyawan yang terbuat dari bahan kayu oleh PTPN3 itu selalu dimasukkan dalam pembukuan sebagai nilai penyusutan.

General Manager Distrik Labuhan Batu Satu  Junaedi SP maupun Kabag Umum ketika dihubungi via selular oleh Redaksi Nusantaranews24.com Eko Pradana.S sepertinya tidak mau menanggapi.

Coorporate Plat Merah yang berkantor Pusat di Jl Batanghari Medan Sumatera Utara dibawah Dirut Holding H.A Gani Hasibuan ini diharapkan untuk dapat memperhatikan kesejahteraan hidup karyawan,khususnya masalah perumahan.

Karyawan adalah Asset utama dari perusahaan,karyawan itu motor produksi,bukan budak seperti zaman kolonialisme demikian mengutip pidato sambutan Akmalludin Hasibuan ketika beliau menjadi Dirut PTPN3.

Akhir-akhir ini Karyawan Pimpinan PTPN3 Distrik Labuhan Batu 1-2 serta Maneger Kebun terkesan enggan ditemui insan Media.Terlebih bila disinggung tentang hal pemeliharaan oleh pihak ketiga,sebab diduga dalam hal pemeliharaan oleh pihak ketiga,ditemukan penyalah Gunaan seperti terlambat rotasi pemupukan,banyaknya pelepah sawit yang sengkleh,semaknya bokoran sekeliling pohon sawit, yang tentunya tidak menenuhi standard.Sehingga esnsinya berakibat  menimbulkan gagal produksi TBs serta kerugian besar bagi Perusahaan.

Kembali ke permasalahan perumahan karyawan pelaksana,diharapkan dengan pemberitaan ini ,akan menjadi inspiratif perubahan dan perhatian.

Narasi :Eko Pradana.S/Red.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *