Nusantaranews24.com -Riau. Beberapa hari ini berita di Media cetak maupun online,viral tentang Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) Sulaiman yang diamankan bersama PNS wanita Dona Ratna Sari di kamar Hotel Premiere Pekanbaru. Keduanya digerebek oleh Polda Riau saat operasi hunting tanpa sengaja.
Karena tidak memiliki ikatan pernikahan, akhirnya Sulaiman dan Dona dibawa ke Mapolda Riau untuk diperiksa. Namun akhirnya Sulaiman dan Dona dipulangkan karena tidak adanya dari pihak keluarga kedua belah pihak yang memberi laporan.
Terkait hal itu, istri dari H Sulaiman, Sari Eka Rahmi menuturkan bahwa kedatangan suaminya ke kamar hotel yang ditempati oleh Dona adalah atas suruhannya. Saya yang meminta agar suami saya (Sulaiman-Red) untuk mengantarkan obat ke Kamar hotel Dona karena dianya lagi sakit,terang Sari Eka Rahmi.
Malam itu memang saya yang suruh suami saya antar obat ke Dona, ke kamar hotelnya di Premiere. Karena saya tahu dia lagi sakit. Saya selama ini sangat sering bersama dengan Dona, komunikasi ya hampir setiap hari,” ujar Rahmi didampingi Sulaiman sebagaimana dilansir dari keterangan dari Polda Riau di Pekanbaru, Minggu (28/5).
Rahmi tidak menyangka kedatangan suaminya ke kamar Dona justru menjadi kesalah pahaman. Sebab, dia yang meminta suaminya untuk membantu. Apalagi antara Rahmi dan Dona selalu intens komunikasi dan pergi bersama.
“Dia Itu teman baik saya, tolong bantulah Dona itu bang,dianya sakit, kita sering minta bantu sama dia. Saya bilang begitu ke suami,”ucap Rahmi isteri Sulaiman.
Kedekatan Rahmi dan Dona juga kerap di luar kedinasan. Rahmi mengaku sering meminta tolong ke Dona agar mengantarnya ke tempat yang ingin ditujunya. Karena Dona dan Sulaiman juga memiliki hubungan keluarga dan kekerabatan.
“Saya kan tahu Dona dan suami saya itu ada hubungan kekerabatan juga. Makanya sering saya ajak Dona, karena saya gak bisa nyetir mobil,sementara dia bisa. Kadang dia datang masih pakai baju dinas ngantarkan saya,” kata Rahmi.
Saat kejadian Kamis (25/5) malam itu, Rahmi sedang menginap di Hotel Pangeran bersama suaminya karena baru tiba dari Rokan Hilir. Sementara Dona menginap di Hotel Premier.
“Saya di Pangeran karena capek kan, baru sampai, Dona di Premiere. Ya itulah saya suruh suami antar obat ke Dona. Saya percaya sama suami saya,dan sebagai panutan masyarakat,sebagai seorang Haji,saya Haqqul yakin dia tidak berbuat selingkuh seperti yang dituduhkan,sekali lagi saya yakin seribu persen,” tegas Rahmi.
Setelah kejadian malam itu, Rahmi mengaku telah membicarakan hal itu dengan keluarga besarnya.Akan tetapi Dia kaget karena tak menyangka kejadian itu justru booming.. Bahkan, Rahmi mengaku tidak akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum karena percaya dengan suaminya.
“Apa yang mau dilaporkan, karena memang tidak ada apa-apa. Malam itu kan suami komunikasi terus ke saya, tak ada yang terlewatkan,” ucapnya.
Sementara Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan juga menyampaikan bahwa Rahmi tidak ada membuat laporan ke polisi.
“Iya, istri Pak Wabup H Sulaiman SS MH (Rahmi) tidak ada buat laporan atas kejadian itu,karena itu atas suruhannya sebab Dona dalam keadaan sakit dan butuh obat” kata Asep.
Sebelumnya, Wabup Rohil Sulaiman bersama Dona salah satu Pegawai Kabid Dispenda Pemkab Rohil berduaan didalam kamar Hotel Premiere Kota Pekanbaru terjaring operasi hunting oleh Ditreskrimum Polda Riau.
Sulaiman saat terjaring operasi Direktorat Reskrimum Polda Riau. Dia tak bisa berbuat banyak. Keduanya kemudian dimintai keterangan lebih lanjut oleh salah seorang petugas polisi.
Saat itu kami lagi operasi hunting, ketemu sama itu di dalam kamar salah satu hotel,” ujar Asep Dermawan.
Asep menyebut anggotanya tak sengaja memergoki sang wakil bupati. Setelah memeriksa keduanya, Asep pun memastikan mereka bukan pasangan suami istri. Namun belum diketahui soal alasan keduanya nginap di sana.
Setelah diperiksa sejak Kamis malam hingga Jumat (26/5) pagi, akhirnya kedua dipulangkan. Apalagi keluarga kedua belah pihak belum ada yang membuat laporan polisi.
“Sementara dipulangkan tadi setelah diperiksa. Sampai sekarang belum ada laporan resmi,” ungkap Diskrimum Kombes Asep Darmawan.(EPS-NNC 01)
Eko Pradana.S/Redaksi.